Musik elektronik di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Dari awalnya hanya dikenal sebagai musik underground, kini genre ini telah merambah ke ranah mainstream dan semakin populer di kalangan masyarakat.
Menurut Ahmad Zaelani, seorang musisi elektronik yang telah aktif sejak tahun 2000-an, perkembangan musik elektronik di Indonesia sangat menjanjikan. “Dulu musik elektronik hanya dikenal oleh kalangan tertentu saja, namun sekarang sudah banyak festival musik yang menampilkan genre ini dan menarik perhatian banyak orang,” ujar Ahmad.
Salah satu faktor utama yang mendukung perkembangan musik elektronik di Indonesia adalah kemajuan teknologi. Dengan adanya perangkat lunak musik yang semakin canggih, para musisi elektronik dapat lebih leluasa bereksperimen dan menciptakan karya-karya yang unik dan inovatif.
Namun, perjalanan musik elektronik di Indonesia tidaklah mulus. Masih banyak stigma negatif yang melekat pada genre ini, terutama di kalangan yang lebih konservatif. Menurut Rizki Pratama, seorang peneliti musik dari Universitas Indonesia, “Masih banyak yang menganggap musik elektronik sebagai musik yang kurang bernilai seni dan lebih cenderung ke arah komersial.”
Namun demikian, dengan semakin banyaknya musisi elektronik Indonesia yang berhasil meraih kesuksesan baik di dalam maupun luar negeri, stigma negatif tersebut mulai terkikis. Beberapa nama seperti Dipha Barus, Weird Genius, dan Rich Brian adalah contoh sukses dari perkembangan musik elektronik di Indonesia.
Dengan demikian, perkembangan musik elektronik di Indonesia dari underground hingga mainstream merupakan sebuah perjalanan yang menarik untuk terus diikuti. Sebagai masyarakat yang terbuka, kita perlu memberikan dukungan dan apresiasi terhadap karya-karya musisi elektronik tanah air agar genre ini terus berkembang dan mendapat tempat yang layak di dunia musik Indonesia.